Nulisnya cuma iseng, untuk merekam kejadian yang terlintas di benak. Tentang kami :)

Minggu, 12 April 2015

Sekolah #1.persiapan

Sesuai rencana awal kami yang lalu ---sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban memberi dan memilihkan sekolah dan pendidikan terbaik bagi anak-anak--- senin kemarintanggal 06 April. kami (ummi) mulai mengambil formulir si Panglima untuk didaftarkan di Bunayya (TKIT). Dikarenakan kebiasaan fomulir langsung habis di hari pertama (berdasarkan cerita miwa bang Humam), ummi cari jalan aman. Senin pagi setelah izin pak pimpinan masuk kantor agak siangan, ummi langsung antri, jam 8.15 udah di lokasi :D

Rupanya, panitia menjadwalkan pengambilan formulir dilaksanakn jam 9 pagi. Padahal banyak wali murid yang udah rame. Mereka --ummi juga-- yang punya anak pertama yang baru mau daftar sekolah mulai sibuk nanya sana sini, lihat sana sini, baca sana sini. Maklumlah ya, as a mother with our first experience, we feel a bit nervous dong :). 

Alhamdulillah ga perlu nunggu lama, melihat antusiasme wali murid dan jumlah yang sudah perlahan tapi pasti mulai bertambah satu satu, juga kesiapan panitia yang sudah mencapai 100%, ketua pelaksananya langsung ambil inisiatif untuk buka loket pengambilan formulir lebih awal dari jadwal.

Setelah pembukaan dan basa basi pengumuman teknis adm sedikit, kani orang tua mulai dianjurkan untuk membentuk barisan ngantri --hehehehe...ibu ibu yes, agak rempong urusan ngantri-- agar tertib dan ga grusel gruselan.

Pengambilan formulir disertai pembayaran biaya untuk psikotest yang mengikuti jadwal yg udah panitia susun. Kalo cerita miwa bang Humam, tahun lalu waktu daftar bang Hanif, miwa cuma bayar 20 ribu untuk formulir, tahun ini bengkak 3x lipat :), jadi 60 ribee --tak pe lah yee...--. Ummi kembali lagi besoknya untuk pengembalian formulir. Alhamdulillah berjalan lancar, dan psikotes dilakukan hari Sabtu.

Seperti yang dikhawatirkan terjadi, Yazid ga bisa diajak kerjasama. Dari awal masuk pagar udah aja Yazid ngelendot manja sama abi dan ga mau lepas sama sekali. Bahkan waktu diajak main di halaman dengan ayunan, peosotan, ban-ban juga teman-teman, Yazid kekeuh aja nolak :D. Dengan suara PD si tuan besar bilang "Ummi pigi aja naik ayun. abang sini sama Abi." hahahaha baiklah.

Dan saat pemanggilan nomor calon siswa untuk di wawancara --yang diwawancara sih ortunyee--, Yazid kembali.bertingkah. Waktu ummi masuk kedalam dan diikuti Abi, sedetikpun Yazid ga mau duduk. Setelah beberapa detik menunggu dan si ibu psikolog ga bisa juga memulai, ummi izin si ibu untuk ga melibatkan Abi dan Panglima. Semoga itu tidak menjadi alasan Yazid ga keterima ya.

Mulai sekarang, mari kita berdoa sayang, semoga dapat yang terbik ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar