Nulisnya cuma iseng, untuk merekam kejadian yang terlintas di benak. Tentang kami :)

Minggu, 31 Januari 2016

Blighted Ovum

Rencana untuk menambah anggota keluarga baru ditengah tengah kami sejatinya sudah kami bahas sejak awal tahun 2015 kemarin, sesaat sebelum panglima ultah yang ke 4. Hanya saja, rencana eksekusi akan dilakukan awal tahun depan, alias 2016. Kenapa eh kenapa lama sekali? Yaaa....kami punya banyak perhitungan daaan ternyataaaaaaa hitung hitungan kami ga sesuai dengan hitungan sang Maha Pencipta hehehehe :) Segala perhitungan kami meleset dan tidak sesuai target sehingga rencana eksekusi adek bayi pun akhirnya dipercepat.

Setelah Idul Adha kemarin, kami mulai membuka lagi wacana bayi, dan diambil keputusan, Nopember kita mulai, dengan asumsi kan belum tentu langsung jadi dan perlu usaha berkali-kali *hehehe. Ternyata, Allah sayang sama kami, bulan berikutnya tepatnya tgl 13 desember saya sudah positif hamil lewat uji tespack.Kehamilan yang saya kira aman lancar jaya seperti saat hamil panglima dulu ternyata mengalami beberapa kejadian yang mengkhawatirkan, 

Dimulai dengan flek. Dahulu, flek juga sempat saya alami, Karena sudah browsing dan baca2, saya mendapat jawaban bahwa itu adalah proses wajar karena penancapan janin hasil pembuahan ke dinding rahim sehingga membuat rahim mengeluarkan darah. Tetapi kok, laaah dalaaah, flek nya keluar keseringan :(. Padahal awalnya karena merasa aman dan sehat, saya berencana akan mengecek kandungan nanti nanti saja, saat sudah UK beranjak 10week. sempat bedrest selama beberapa hari akhirnya tanggal 20 bukan cuma flek lagi yang keluar, tapi bercak darah.

Karena kondisi yang mengkhawatirkan itu, malamnya saya langsung ngajak pak Abi untuk periksa ke dokter SPOG. dan kabar buruk kami dapat, BLIGHTED OVUM. Padahal cek HCG nya positif, tapi argumen dokter berasal dari cek USG yang negatif *whuuuaaaaaaa...Bagi yang belum tau, ini saya copas pengertian BO menurut medis:


"Blighted ovum juga dikenal sebagai kehamilan tanpa embrio. Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang menjadi sebuah embrio. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna"



Dokter bilang saya tidak hamil, kantong bayi memang ada tapi janin tak terlihat sama sekali. Tanpa memberi resep, dokter nyuruh saya pulang. Katanya dalam beberapa hari kantung akan luruh sendiri dan saya akan mengeluarkan darah seperti menstruasi biasa. Kata dokter, saya hanya terlambat mens biasa *whuaaaaaa kejamnya dikau


Syok, sedih juga iya. Masalahanya sudah niat untuk gendong bayi siiih :). Tapi naluri keibuan saya mengatakan kalo kami akan baik2 saja dan si janin bisa bertahan. Saya hanya perlu jaga baik2, makan bernutrisi, ga banyak gerak dan menenangkan pikiran. Suami support abis, bahkan untuk urusan antar mengantar panglima sepenuhnya menjadi urusan Boss besar selama saya dalam masa perawatan.

Sebenarnya kehamilan BO baru bisa ditegakkan jika sudah mencapai UK 12w maksimal dan jika memang kosong, tindakan yang dilakukan adalah kuretase. Jadi sebenarnya agak sedikit meragukan kesimpulan dokter, meskipun termasuk senior, tapi feeling saya sebagai ibu mengatakan kalo si pak dokter kali ini salah.

Dan ternyata, yang dikatakan dokter benar adanya. seminggu kemudian tepatnya tanggal 25 saya mulai pendarahan. ga banyak kaya keguguran sih, normalnya seperti orang mens biasa. Tapi darah sudah mulai keluar rutin, daaaan berlangsung selama 4 minggu. Di minggu ketiga sempat saya bawa kontrol lagi ke dokter karena sempat dua hari kondisi rahimnya sudah mulai bersih, tapi dokter bilang, masih akan keluar lagi dikit selama beberapa hari kedepan karena saat USG masih ada sisa bercak "pppfffhhh

Sedih, tapi harus direlakan. Toh bisa diulang lagi nanti. Daripada hamil tapi janin tidak berkembang sempurna, kami iklas jika harus mencoba untuk kali kedua. apalagi dokter bilang ga usah nunggu bisa langsung produksi lagi *heheheheh

Panglima gimana? kami belum memberi tahu panglima, karena sampe sekrang pun kalo ditanya "Zid, mau punya adek ga?" jawabnya "satu aja". Seneng dong, panglima sudah mulai mau punya adik, tapi dilanjutin "iya, Yazid aja satu"

Dhueeeeenggggg :)
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar