Nulisnya cuma iseng, untuk merekam kejadian yang terlintas di benak. Tentang kami :)

Rabu, 11 Februari 2015

Berburu Kuliner...*eeh... Sekolah!!

Alhamdulillah... Yazid sudah mau 4 tahun. Udah besar aja anak Ummi *terharu,hikss... Perasaan baru setahun kemarn di gendong2, dicium2, disebel2in karena lagi cengen dan dikangen2in kalo lagi jauh. Balada Ibu baru satu bocah ya gini, agak lebay..

Ceritanya, InsyaAllah yazid bakalan ulang tahun akhir februari ini. Jadi bulan Juni nanti si abang bakalan memulai masa persekolahan nya. dan disinilah sang Ummi memulai perburuan sekolah untuk adinda. 

Sebenarnya sih saya tidak tertarik lagi melakukan survey kesana kemari, karena saya dan Abi sudah berketetapan hati untuk memilih dan memutuskan agar Yazid memulai pengalaman bersekolah nya di sekolah IT yang sekalian belajar agama aja juga searah dengan rumah Jiddah. Terpilihlah sekolah TK BUNAYYA di daerah Uteun bayi. Sekolah iini sudah jatuh jadi pilihan hati sudah sejak 2 tahun lalu saat Yazid mau saya masukkan ke PAUD. Hanya saja, dibatalkan karena Yazid ga mau sekolah dulu. Karena anaknya belum siap, tak perlu lah sang ibu memaksakan kehendaknya :)

Dan dari hasil tanya2 informasi ke kakak yang anaknya juga sekolah disana, maka saya harus segera gerak cepat. Karena pembukaan pendaftaran dilakukan april dan sampai sekarang Yazid bahkan belum punya pasphoto. hahahaha Jadilah sekarang, saya bergerilya mencari kaos kaki, sepatu, singlet dan celdam baru serta membuat pasphoto segala ukuran untuk persiapan jika pendaftaran sewaktu2 nanti dibuka.

Selain persiapan teknis, saya juga mulai mempersiapkan mental yazid dan abi. Ya, Abi...kenapa abi? Karena ternyata dari persyaratan pendaftaran yang saya dengar, ternyata kekompakan oramg tua juga menjadi penentu dalam kelulusan/diterimanya anak di sekolah itu. Orang tua yang mendukung potensi dan bakat anak akan lebih mudah diajak pihak sekolah untuk bekerjasama dalam membangun anak dibandingkan ortu cuek yang menyerahkan sepenuhnya ke pihak sekolah :) Jadi, selain menjadi pensugesti anak setiap malam, saya juga selalu menjadi pembisik yang mensugesti suami agar mau, siap dan bersedia mengantarkan kami saat pendaftaran dibuka nanti. Sebenarnya poin kerjasama inilah yang membuat saya makin jatuh hati dan menambah nilai plus kepada sekolah ini. Meski luas sekolah belum terlalu besar, tak apalah, anak TK kan tidak terlalu berkeliaran di luar ruangan.


Tapi, Tapi...jika tidak lulus bagaimana??
Inilah yang akhirnya membuat saya juga harus turun tangan mensurvey sekolah lain sebagai cadangan. Sekolah yang sekiranya mendekati Bunayya dalam hal pendidikan dan permainan yang sesuai dengan murid TK.

Sekian dulu, semoga ada kabar baik dari hasil pendaftaran saya ya, kalopun harus pake plan B ya yang sesuai dengan harapan :) aamiinn..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar