Nulisnya cuma iseng, untuk merekam kejadian yang terlintas di benak. Tentang kami :)

Minggu, 08 Februari 2015

Lets build our house of dream :)

Cerita masalah rumah bertangga impian sebenarnya adalah bercerita tentang harapan kedua setelah membangun rumah tangga sesaat setelah ijab kabul dilakukan :p, kedua ya...karena yang pertama sebelum rumah bertangga itu adalah BUAH CINTA :))

Sudah lama, sesaat setalah Panglima hadir kedunia, kami sudah merencanakan membangun rumah idaman. Bukan istana, bukan rumah megah, mewah, bertingkat banyak atau berhalaman luas. Hanya sebuah rumah mungil yang lebih homey sebagai tempat berlabuh melepas penat setelah seharian bertebaran dimuka bumi Allah mencari rezeki dan ilmu. Rumah kecil tempat kami berteduh dari badai dan hujan. Rumah mini tempat kami mencurahkan kasih sayang dan kebahagiaan sebagai suami isteri dan orang tua kepada pasangan dan anak2 kami. Rumah sederhana tempat kami menghabiskan masa tua nantinya mengantarkan anak2 kami menuju bahagia dijalan NYA. 

Kami tau, pekerjaan sebagai abdi negara tidak memungkinkan kami membangun rumah yang gagah dan megah, kami harus menabung sekian tahun untuk itu. Tapi itu pula bukan prioritas kami, kami menginginkan sebuah rumah lebih sebagai home dibandingkan house. Jadi prioritass kami sekarang adalah rumah idaman, bukan rumah bertabur kemewahan :) 
so start from now, we call our house as rumah idaman

Jadi, sebenarnya, action nya sudah dimulai dari tahun 2011, waktu Abi menjual mobil avanza dan mengganti dengan taft untuk membayar DP rumah KPR. Hanya dasar belum rezeki, tahun itu dan dua tahun sesudahnya, tak ada kemajuan berarti. terpaksa DP ditarik dan kami membeli sepetak tanah deketan situ juga akhir 2013.

Setahun berikutnya saya memberanikan diri untuk mengajukan kredit pembiayaan perumahan di bank daerah tempat saya mendapatkan gaji. Karena tak sebegitu berani, plafon yang diajukan pun tak maksimal. demi memikirkan bahwa kami juga butuh uang buat makan kan? hehe

Dan, here we go,
Awal tahun ini kami mulai bergerak,, Alhamdulillah ya Allah... dan semoga suksesss!!!

Dengan Bismillah, kami mulai membuat denah, lay out dan desain bangunan, menghitung material, kebutuhan asesories dan tetek bengek anggaran sebagainya, kami mulai survey harga. Langkah pertama Abi memutuskan membeli besi and any other matterials. What was mom did? Si Ummi memutuskan buat terjun  langsung dalam shop survey, price browsing on line dan padu padan asesories untul dapur dan kamar mandi. Karena hanya disitulah abi memberi Ummi kewenangan penuh untuk berkarya, tanpa campur tangan beliau :) full free, anything i want it to :). Jadi Ummi cari2 bak kamar mandi, bentuk shower, keran angsa, sink buat cuci piring dan keramik untuk meja makan. 

Over all, sejauh ini berjalan lancar. Insya Allah sampe nanti mulai gali pondasi ya... amin ya Rabb.
* No pict yet ya.. no documentation take. 

sekian dulu ya, ntar waktu mulai peletakan batu pertama, ummi kasi tau ya..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar